6 Pahlawan Indonesia yang Pernah Kisahnya Di filmkan
Para sineas Tanah Air waktu ini sudah menujukkan taringnya dengan ada banyaknya film yang berbobot. Banyak tokoh Indonesia sebagai ide dan diangkat ke layar-lebar.
1. Soekarno
Janganlah kadang-kadang melupakan peristiwa bangsa kita. Hal berikut yang buat Hanung Bramantyo buat film bagaimana kisah hidup dan perjuangan Sang Proklamator untuk memerdekakan bangsa Indonesia.Dahulu, Sukarno diberinama Kusno oleh orangtuanya. Namun, karena sakit-sakitan namanya ditukar jadi Sukarno. Keinginannya, dia juga akan jadi ksatria seperti Adipati Karno. Keinginan bapaknya tercukupi. Usia 24 th. Sukarno sukses mengguncang podium dan berteriak : Kita Mesti Merdeka Saat ini!
Akibatnya dia mesti dipenjara. Dituduh menghasut dan memberontak seperti Komunis. Tapi keberanian Sukarno tdk sempat padam. Dia semakin menuntut. Pledoinya yg sangatlah populer Indonesia Menuntut menghantarkan dia dibuang ke Ende, lantas Bengkulu.
Perjuangannya tak petrnah padam sampai dia sukses memproklamirkan kemerdekaan RI.
Setelah kemerdekaan, Sukarno diangkat jadi Presiden Republik Indonesia Serikat (RIS) dan Mohammad Hatta jadi perdana menteri RIS.
2. Cut Nyak Dien
Cut Nyak Dien yaitu seseorang wanita Pahlawan Nasional Indonesia dari Aceh yang berjuang melawan penjajahan Belanda. Cut Nyak Dien lahir pada th. 1848 di Aceh Besar di lokasi VI Mukimm, ia terlahir dari kelompok keluarga bangsawan. Ayahnya bernama Teuku Nanta Seutia, seseorang uleebalang, yang memiliki keturunan dari Datuk Makhudum Sati.Dia menikah dengan Teuku Umar pada 1880. Mereka dikaruniai anak lelaki yang dinamakan Cut Gambang. Setelah pernikahannya dengan Teuku Umar, ia dengan Teuku Umar bertempur dengan melawan Belanda. Hingga selanjutnya dia di tangkap dan dibawa ke Banda Aceh dan dirawat dirumah sakit. Namun, dia lalu dibuang ke ke Sumedang, Jawa Barat, karena ketakutan Belanda kalau kemunculannya juga akan membuat semangat perlawanan dan karena ia selalu terkait dengan pejuang yang belum tunduk. Pada tanggal 6 November 1908, Cut Nyak Dien wafat karena usianya yang telah tua.
3. Ahmad Dahlan
Kisah hidup tokoh Muhammadiyah ini sempat juga difilmkan. Nama kecil KH Ahmad Dahlan yaitu Muhammad Darwisy. Ia adalah anak ke-4 dari tujuh orang bersaudara yang keseluruhnya saudaranya wanita, terkecuali adik bungsunya. Ia termasuk juga keturunan ke-2 belas dari Maulana Malik Ibrahim, salah seseorang yang terutama diantara Walisongo, yakni pelopor penebaran agama Islam di Jawa.Dia aktif gulirkan gagasannya mengenai pergerakan dakwah Muhammadiyah, ia dikenal juga jadi seseorang wiraswastawan yang cukup sukses dengan berdagang batik yang saat itu adalah profesi wiraswasta yang cukup menggejala di orang-orang.
Mulai sejak awal Dahlan sudah mengambil keputusan kalau Muhammadiyah bukan hanya organisasi politik namun punya sifat sosial dan beroperasi di bagian pendidikan.
Muhammadiyah semakin lama semakin berkembang nyaris di semua Indonesia. Oleh karenanya, pada tanggal 7 Mei 1921 Dahlan mengusulkan permintaan pada pemerintah Hindia Belanda untuk membangun cabang-cabang Muhammadiyah di semua Indonesia. Permintaan ini dipenuhi oleh pemerintah Hindia Belanda pada tanggal 2 September 1921.
Atas jasa-jasa KH Ahmad Dahlan dalam memunculkan kesadaran bangsa Indonesia lewat pengembangan Islam dan pendidikan, jadi Pemerintah Republik Indonesia menetapkannya jadi Pahlawan Nasional dengan surat Ketentuan Presiden No 657 th. 1961.
4. Hasyim Asyari
Hasyim Asyari yaitu pendiri Nahdlatul Ulama yang sempat juga difilmkan. Di kelompok Nahdliyin dan ulama pesantren ia dijuluki dengan sebutan Hadratus Syeikh yang bermakna maha guru.
Hasyim Asyari yaitu putra ke-3 dari 10 bersaudara. Ayahnya bernama Kyai Ashari, pemimpin Pesantren Keras yang ada di samping selatan Jombang.
Hasyim Asyari belajar dasar-dasar agama dari bapak dan kakeknya, Kiai Utsman yang pemimpin Pesantren Nggedang di Jombang.
Mulai sejak umur 15 th., ia berkelana menimba ilmu di beberapa pesantren, diantaranya Pesantren Wonokoyo di Probolinggo, Pesantren Langitan di Tuban, Pesantren Trenggilis di Semarang, Pesantren Kademangan di Bangkalan dan Pesantren Siwalan di Sidoarjo.
Pada th. 1899, sepulangnya dari Mekah, Hasyim Asyari membangun Pesantren Tebu Ireng, yang nantinya jadi pesantren paling besar dan terutama di Jawa pada zaman 20.
Pada th. 1926, Hasyim Asyari jadi diantara pemrakarsa berdirinya Nadhlatul Ulama (NU), yang bermakna kebangkitan ulama.
5. Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto
Raden Hadji Oemar Said Tjokroaminoto yaitu anak ke-2 dari 12 bersaudara dari bapak bernama RM Tjokroamiseno, salah seseorang petinggi pemerintahan saat itu. Kakeknya, RM Adipati Tjokronegoro, sempat juga menjabat jadi Bupati Ponorogo.Tjokroaminoto yaitu diantara pelopor gerakan di Indonesia dan jadi guru para pemimpin-pemimpin besar di Indonesia. Pergi dari pemikirannya, melahirkan beraneka jenis ideologi bangsa Indonesia.
Pada saat itu, tempat tinggalnya pernah jadikan tempat kos para pemimpin besar untuk menimbah ilmu kepadanya, yakni Semaoen, Alimin, Muso, Sukarno, Kartosuwiryo, bahkan Tan Malaka. Tjokroaminoto yaitu orang yang saat kali pertama menampik untuk tunduk pada Belanda.
Setelah ia wafat lahirlah warna-warni gerakan Indonesia yang dibuat oleh murid-muridnya yaitu kelompok sosialis komunis yang diikuti oleh Semaoen, Muso, dan Alimin. Soekarno yang nasionalis dan Kartosuwiryo yang Islami.
Salah satu trilogi darinya yang termasyhur yaitu setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat. Ini melukiskan situasi perjuangan Indonesia pada eranya yang membutuhkan tiga kekuatan pada orang pejuang kemerdekaan.
6. Kartini
Raden Adjeng Kartini yaitu seseorang tokoh Jawa dan Pahlawan Nasional Indonesia. Kartini di kenal jadi pelopor kebangkitan wanita pribumi. Kartini datang dari kelompok priyayi atau kelas bangsawan Jawa. Ia adalah putri dari Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat, seseorang patih yang diangkat jadi bupati Jepara selekasnya setelah Kartini lahir.Hingga umur 12 th., Kartini di ijinkan bersekolah di ELS (Europese Lagere School). Disini Kartini belajar bhs Belanda. Namun setelah umur 12 th., ia mesti tinggal dirumah karena telah dapat dipingit. Karena Kartini dapat berbahasa Belanda, jadi dirumah ia mulai belajar sendiri dan menulis surat pada rekan-rekan korespondensi yang datang dari Belanda. Salah nya ialah Rosa Abendanon yang banyak mendukungnya.
Dari buku-buku, koran, dan majalah Eropa, Kartini tertarik pada perkembangan berfikir wanita Eropa. Timbul hasratnya untuk memajukan wanita pribumi, karena ia lihat kalau wanita pribumi ada pada status sosial yang rendah. Dia menginginkan wanita punya kebebasan menuntut ilmu dan belajar. Surat-surat Kartini juga diisi keinginannya untuk peroleh pertolongan dari luar.
Berkat kegigihannya, dia lalu membangun Sekolah Wanita oleh Yayasan Kartini di Semarang pada 1912, dan lalu di Surabaya, Yogyakarta, Malang, Madiun, Cirebon dan daerah yang lain.
Ke-Enam tokoh di atas tidak hanya pernah di jadikan Documentary Film saja. Namun ke enam tokoh di atas juga sangat sering digunakan oleh para prediktor untuk membuat sebuah Prediksi togel hari ini. yang selalu menghasilkan angka-angka Jitu dan akurat.
No comments:
Post a Comment